2016: Peminat PTKI Semakin Melejit
By Dr. Muhammad Zain, M.Ag*)
Lima tahun terakhir peminat PTKI semakin melejit. Setiap tahunnya terus bertambah, dan diluar dugaan. Tahun 2016 saja, peminat 55 PTKIN seluruh Indonesia menyentuh angka 129.741 pendaftar. Sementara kuota yang disiapkan hanya 57.669 kursi. Itu berarti ada sekitar 72 ribu calon mahasiswa yang tidak bisa tertampung di PTKI. Ini untuk satu jalur pendaftaran. Yakni SPAN, Seleksi Prestasi Akademik Nasional, seleksi secara nasional dan dengan online system. Mereka yang tidak tertampung ini adalah anak- anak usia kuliah yang berprestasi tinggi tetapi tidak bisa diterima karena keterbatasan ruang kuliah dan dosen PTKI.
Hal yang sama juga terjadi pada pendaftaran jalur UM-PTKI. Pendaftar awal sebanyak 79.870 orang, dan yang mengikuti ujian sebanyak 78.509 pendaftar. Dan jumlah sebanyak ini kuotanya hanya sekitar 35.006. Jadi total pendaftar yang tidak bisa diterima di PTKIN untuk dua jalur pendaftaran sekitar 116.936 calon mahasiswa. Di satu sisi kita tentu menyayangkan usia mereka harus duduk di bangku kuliah, pada saat yang sama mereka harus ” terpinggirkan”. Semoga mereka masih mencari kampus yang akan menerima mereka untuk melanjutkan studi. Ini terkait dengan peningkatan Angka Partisipasi Kasar mahasiswa secara nasional. Bahwa ternyata, bukan hanya animo masyarakat untuk kuliah yang harus digenjot, tetapi penyediaan sarana dan prasarana pendidikanlah yang harus ditambah dan terus diperbaiki. Ini adalah amanah Undang- Undang, bahwa pendidikan segenap anak bangsa ditanggung oleh negara.
Hal lain yang menarik adalah bahwa prodi-prodi yang ditawarkan untuk SPAN PTKIN adalah semuanya prodi agama, sebanyak 1.027 program studi. Data ini sekaligus membantah pandangan yang mengatakan bahwa prodi agama sudah tidak diminati lagi akibat transformasi IAIN ke UIN. Justru dengan kehadiran UIN-UIN itu sehingga anak- anak muslim yang belajar agama semakin memiliki perspektif dan wawasan yang luas mengenai ajaran agama mereka. Kehadiran prodi umum di PTKI tidak “membonsai” prodi agama. Keduanya saling memperkuat dan saling memperkaya perspektif dalam pengembangan keilmuan di PTKI.
*) Dr. Muhammad Zain, M.Ag adalah Kepala Subdit Pengembangan Akademik Direktorat Pendidikan Tinggi Islam
sumber : http://diktis.kemenag.go.id